Kesempatan dan Kesehatan di Tengah Pandemi yang Mengubah Banyak Hal (catatan perjalanan ke Lombok -1)



Tak bisa berkelit, pandemi mengubah banyak hal. Terutama pada cara orang-orang melakukan sesuatu. Misalnya kumpul-kumpul, berbelanja, hingga melakukan perjalanan.

Jika sebelum pandemi, ingin melakukan perjalanan mungkin hanya mempersiapkan bekal makanan, dana transportasi, pakaian ganti, dan fisik yang sehat, kali ini, mesti ditambah dengan surat keterangan negatif covid alias tidak sedang mengidap Corona.

Bagi rumah sakit, klinik, atau instansi kesehatan ini bisa jadi peluang tambahan fasilitas pelayanan kesehatan. Bagi yang lain, ini jadi tambahan pertimbangan pengeluaran untuk melakukan perjalanan. Apalagi jika keluar kota atau keluar pulau. Setidaknya pandemi ini ingin mengatakan; "hei kesehatan itu mahal dan berharga, loh!"

Karenanya saya sangat mengamini hadits nabi yang bilang bahwa orang-orang sering abai, bahkan acuh dengan dua hal; kesehatan dan kesempatan.

Kata Raja Dangdut, apapun akan terasa kalau sudah tiada. Pun dengan sehat. Akan sangat terasa ketika sakit. Nah, di masa pandemi ini, pola perjalanan seseorang berubah dengan benar-benar memastikan yang bersangkutan sehat. Bagi pelaku usaha travel, ini bisa jadi peluang. Misalnya membuat perjalanan sehat dan menyenangkan. 

Ya, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, serta pasti ada kemudahan dalam kesulitan, bagi saya menjadi prinsip dasar dan pondasi dalam menangkap peluang dan kesempatan apapun. Begitu juga dengan hasil swab yang saya terima. 

Setelah dinyatakan negatif, itu berarti ada peluang dan kesempatan saya untuk melakukan perjalanan ke Lombok menjadi terbuka. Seenggaknya untuk empat belas hari ke depan. Kenapa Lombok?

Tujuan utamanya adalah menjemput adik saya yang masa pengabdiannya pasca lulus dari Al-Amien Prenduan Madura, telah usai. Tak terasa si Bontot sudah setahun di sana. Alhamdulillah, ke depan seenggaknya Umi gak sendirian lagi di rumah. Dan saya bisa "ajag-ijig" keluar rumah dengan pikiran: "ada si Bontot di rumah."

Saya sangat meyakini, seringkali terjadi dan ditemui hal-hal tak terduga dan luar biasa saat saya melakukan perjalanan ke tujuan utama. Dan tak dipungkiri, hal yang membuat saya begitu bersemangat dan antusias justeru bukan tujuan utamanya, tapi hal-hal yang akan ditemui selama perjalanan ke sana. 

Bukan, bukan berarti saya lupa dan hilang fokus pada tujuan utama. Justeru tujuan utama lah yang secara alamiah dan natural menyediakan banyak hal menarik yang akan sangat disayangkan jika dibiarkan dan berlalu begitu saja. Seperti mereka yang tengah pacaran. Tujuan utamanya adalah menikah. Tapi, yang menyenangkan dan banyak hal tak terkira terjadi justeru pada saat pacarannya, bukan? 

Bismillah. Lombok iam coming.

Sawangan Baru, 030421

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan ++ tentang ++ ( melihat: Nazhoro, Ro-a, dan Bashoro)

Pemahaman "Lughotan" dan "Ishthilahan".

Membaca Sastra, Membaca Diri: mengenal Ilahi (bag-9)