Bagaimana Agar Bahagia?



Pagi ini saya mendapat pesan lewat WhatsApp dari salah satu reseller. Ia mengabarkan dagangannya laris. Dari 100 potong celana, tersisa beberapa saja. Ia mesti tutup lapak dagangannya lebih cepat. Karena salah satu prinsip berdagangnya: "selaris apapun, barang dagangan jangan dihabiskan semua, sisakan sedikit."

Entah atas dasar apa ia pegang prinsip itu. Saya hanya mengira-ngira. Mungkin biar dagangannya ada terus. Mungkin kalau ada orang lain tanya, ia masih bisa tunjukkan dagangannya. Dan prediksi lain. Apapun itu, setiap orang pasti punya prinsip beraneka rupa. Dan saya wajib menghormati. Saya tak mau terlalu jauh berasumsi tentang prinsip jualannya itu. Yang pasti ketika dagangannya laris, sungguh saya merasa hidup lebih bergairah. Ada kebahagiaan tak terkira di diri saya.

Ya, saya begitu merasakan perbedaan skala bahagia dalam diri ini. Bahagia ketika dapat proyek dan tender besar, tak seberapa dan tak sebanding ketika mendengar kabar bahagia dari orang lain. Kalau tak percaya, silakan saja anda coba membahagiakan orang lain. 

Saya makin yakin bahwa salah satu agar kita bahagia dan senang adalah membahagiakan juga menyenangkan orang lain. Semakin banyak orang lain yang kita buat bahagia, akan semakin terasa kebahagiaan kita. Hal ini pun sebenarnya berlaku juga dalam jual beli. 

Banyak hal yang bisa membuat orang lain membeli dagangan kita. Salah satunya adalah karena mereka senang. Mereka bahagia beli produk yang kita tawarkan. 

Dalam jual beli, sebenarnya kita tidak menawarkan produk belaka. Ada hal lain yang (mestinya) kita tawarkan. Nah, di antara hal yang kita tawarkan adalah kebahagiaan, kesenangan, dan kepuasan. 

Ketiga hal itu (bahagia, senang, dan puas) bisa beraneka rupa sumbernya. Bisa dari kualitas produk, harga yang murah, fungsi, penjual yang ramah, dan lain sebagainya. Semua itu adalah nilai. Nilai yang kita tawarkan ke orang lain. Seperti produk Fundha Creations ini. 

Produk Fundha Creations ini tercipta bukan sekadar ingin ada produk dan barang yang bisa dijual. Tapi, ada landasan kemanusiaan yang jadi pondasinya, yaitu, membantu membahagiakan orang lain. 

Ketika Anda membeli produk ini, tidak hanya penjual yang senang. Tapi orang-orang yang terlibat dalam produksinya pun akan senang. 

Hal itu pula yang membuat kami tidak menitikberatkan pada keuntungan belaka. Kami berupaya untuk berbagi kesenangan lewat untung penjualan bersama. 

Makanya, jangan heran, jika harga yang kami tawarkan untuk para reseller lebih murah dari sebungkus rokok pilter yang saya beli. Sementara Harga jual celana pendek atau yang sejenis, di pasaran masih di kisaran 25.000-35.000 per potong. 

Ya, sekali lagi ini salah satu ikhtiar kami untuk bahagia. Diantaranya dengan membahagiakan orang lain. Ya, walau kami tahu; kita tidak akan bisa membuat senang dan bahagia semua orang, tapi setidaknya kami akan terus berikhtiar dan berupaya berbagi kesenangan dan kebahagian. Walau hanya ke sedikit orang. Walau hanya dengan sedikit hasil dari penjualan.

Dari yang sedikit, remeh, dan receh itu, sungguh saya begitu merasakan bahagia yang tak terkira ketika mereka (reseller, penjahit, dan konsumen) pun bahagia.

Terimakasih semuanya buat kebahagiaan ini. Terimakasih. 

Sawangan Baru, 14022021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan ++ tentang ++ ( melihat: Nazhoro, Ro-a, dan Bashoro)

Pemahaman "Lughotan" dan "Ishthilahan".

Membaca Sastra, Membaca Diri: mengenal Ilahi (bag-9)