Dua Hari Pertama di Tahun Baru

Seharian di kamar, tidak keluar rumah, bagi banyak orang mungkin membosankan. Tapi tidak bagi orang macam saya yang kadang jadi introvert. Saya tidak tahu pasti sejak kapan saya mulai menyukai kesendirian. Padahal dulu saya sangat suka berinteraksi dengan orang. Lebih-lebih dulu saya mondok di Pesantren Al-Amien Prenduan, Madura. Tentu saja mondok di sana membuat saya banyak teman. Ditambah, setelah lulus saya pernah kuliah di UIN Jakarta. Dan setelahnya saya banyak berkegiatan di dunia organisasi, NGO, dan lembaga-lembaga yang memiliki jaringan yang edan. Tapi semua itu, tidak membuat sirna kesukaan saya menyendiri.

Ya, semakin ke sini saya semakin menyadari kenapa saya suka menyendiri. Sebab, dalam kesendirian saya tak banyak mengecewakan orang. Saya akui, saat berinteraksi dengan orang lain yang saya sebut teman, seringkali saya mengecewakan. Saya sering menunjukkan sikap yang bagi mereka tak layak untuk dijadikan teman. 

Sebagai contoh, saat kuliah, saya masih sering kumpul dengan teman-teman seangkatan saat di pesantren. Tapi semakin ke sini, saya sudah jarang kumpul dengan mereka. Malah beberapa kali, saya gak dikabari kalau mereka sedang kumpul. Asumsi saya, karena saya memang gak layak dikabari. Atau mungkin, karena saya gak layak dianggap teman oleh mereka. Entahlah. 

Saya akui, saya orang yang kaku. Tidak bisa menghidupkan suasana saat kumpul. Saya bukan tipe orang yang lucu atau membuat teman-teman tertawa saat kumpul. Malah, mungkin banyak sikap saya yang tidak disukai mereka. Pernah saya banyak membaca buku-buku humor, biar asupan humor ini bisa digunakan saat kumpul dengan teman-teman. Sayangnya, ini bukan karakter saya. Lagi-lagi seringkali saya malah garing dan serius. Semakin ke sini, saya mulai merasa tak punya sahabat. Orang-orang yang dulu saya anggap sahabat ternyata bukan sahabat. Mereka hanya sekadar teman atau kenalan biasa saja. 

Pernah juga saya coba instropeksi diri. Dan saya temukan beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam diri saya. Pertama, saya kurang bisa dalam menjaga silaturahmi. Saya jarang bahkan gak pernah bertanya kabar kepada siapapun. Kecuali, ketika saya ada perlu saja. Dan ini sepertinya kelemahan saya yang utama. Saya cenderung pragmatis dalam silaturahmi. 

Kedua, saya bukan orang yang suka basa basi dan terlihat "menjilat". Ya, saat berorganisasi dan berinteraksi dengan siapapun, saya lebih suka blak-blakan dan to the point. Karenanya saya lebih sering di belakang layar, atau tidak tampil ke depan saat berinteraksi dengan mereka. Saya seperti tiada walau ada. 

Dan masih banyak lagi kekurangan yang justeru membuat saya kadang lebih suka menyendiri. Saat kemana-mana pun, saya jarang mengunggahnya di media sosial. Misalnya saat jalan-jalan dan liburan. Saya lebih suka menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dan hampir semuanya saya tulis di blogspot ini. Ada yang saya publish, ada yang mendekam dalam draft.

Bagi saya, menulis ini kegiatan yang menyenangkan. Saya bisa menuangkan apapun yang saya mau. Bahkan, di saat saya kesal, gundah, dan galau, saya tuangkan semuanya dalam tulisan. Setelah selesai, semua rasa yang gak enak itu pun berlalu begitu saja. 

Kadang, saya pun bertanya-tanya pada diri sendiri tentang kegiatan saya dalam usaha dan jual beli yang tentu saja mau tidak mau akan banyak berinteraksi dengan orang. Dan akhirnya saya dapati satu hal: urusan usaha dan jual beli adalah urusan pragmatis dan kepentingan. Saat mereka atau saya butuh, ya akan menghubungi. 

Hal ini pun pernah saya coba ubah. Saya ingin silaturahmi dengan mereka tidak sekadar jual beli saja. Saya ingin bangun hubungan personal yang tidak didasari kepentingan saja. Tapi, hasilnya tetap saja, urusan dengan mereka ya hanya urusan jual beli belaka, tak lebih. 

Ya, dua hari pertama di tahun baru ini saya banyak gunakan menyendiri di rumah. Membaca lalu menulis apapun yang saya mau tulis. Soal rencana bisnis, soal membangun interaksi dengan orang-orang, soal memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki, dan lain sebagainya. 

Dari semua yang saya lakukan dalam kesendirian itu, setidaknya ada beberapa hal yang menyenangkan. Pertama, pada 2015 saya pernah buat blog di wordpress. Sayangnya saat itu, saya lupa passwordnya, dan itu berlalu begitu saja. Nah, di hari pertama 2022, saya pun iseng ingin membuka kembali wordpress. Saat saya daftar, ternyata email yang saya masukkan sudah terdaftar. Setelah utak Atik sana sini, akhirnya blog di wordpress tersebut bisa saya buka kembali. Dan dua hari ini saya unggah dua tulisan. 

Soal blog dan media sosial, saya susun kira-kira seperti ini:

1. Blogspot. 

Saya punya dua blogspot. Blogspot yang satu adalah blog yang saya gunakan untuk menulis apapun. Ya itu adalah blog yang ini. Blogspot yang lain saya gunakan khusus untuk menulis soal catatan saya tentang keberuntungan. Alamat blognya allinco4you.blogspot.com

2. WordPress.

Ini pun untuk bahan saya membuat website ke depannya. Isinya pun masih soal keberuntungan. Selain itu, blog yang ini ke depannya akan membahas hal-hal spesifik. Saat ini masih membahas soal keberuntungan. Setelah saya anggap cukup, rencananya ingin saya jadikan buku. Setelahnya saya akan cari tema khusus lainnya. 

3. Facebook.

Ini pun untuk mengunggah hal-hal terkait tulisan saya. Selain akun pribadi, saya pun ingin membuat halaman khusus untuk hal yang sedang saya tulis. 

4. YouTube.

Media ini memang khusus untuk kesenangan saya dalam membuat lagu. Saat ini, video yang saya unggah masih apa adanya. Hanya rekaman dari handphone tanpa alat bantu lain. Ke depannya, saya ingin mengunggah keisengan saya dalam membuat lagu dengan alat-alat bantu yang kiranya bisa membuat keisengan saya itu lebih enak dilihat.

5. Twitter

Saya jarang sekali unggah sesuatu di Media sosial yang satu ini. Sebab media yang satu ini hanya saya gunakan untuk melihat informasi apa yang tengah trending dan informasi lainnya. 

6. Instagram

Ini pun media yang jarang saya isi. medsos yang satu iniemang saya khususkan untuk unggah lagu yang saya buat dan buku-buku yang saya baca. Tapi, ke depannya, terkait usaha saya ingin membuat akun khusus untuk jualan di sini. 

Sementara soal usaha. Kebanyakan saya tulis di blogspot, tapi saya tidak publikasikan. Sebab catatan itu lebih banyak soal rencana dan strategi saya dalam membangun bisnis. Kenapa saya tidak publikasikan? Sebab itu masih rencana gerak. Akan saya publikasikan ketika itu layak duntuk dipublikasikan. 

Allahu a'lam bisshowab

Sawangan Baru, 02012022


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan ++ tentang ++ ( melihat: Nazhoro, Ro-a, dan Bashoro)

Pemahaman "Lughotan" dan "Ishthilahan".

Membaca Sastra, Membaca Diri: mengenal Ilahi (bag-9)