Nikmat Waktu
Ah, saya merasa benar-benar beruntung, memiliki waktu yang bisa saya kontrol sendiri. Dari jam 5 pagi tadi sampai jam 11 menjelang siang ini saya hanya duduk di depan rumah. Di atas bangku plastik berwarna hijau. Ditemani kopi dan rokok.
Tentu saja tidak hanya duduk atau bahkan melamun. Tentu tidak. Dari pagi, kedua jempol tangan saya terus mengetik kata-kata di HP. Ya, saya yang tengah menelusuri apa, bagaimana, dan kenapa keberuntungan, dari tadi pagi terus menekan huruf-huruf di layar HP.
Hasilnya, setelah saya hitung, lebih dari lima puluh paragraf saat saya menulis tentang nahi Munkar. Itu tulisan yang lumayan panjang. Tadinya, saya ingin langsung "publish" di blog saya yang satu lagi tapi saya pikir akan terlalu panjang. Sebab, beberapa penelitian, bilang, tulisan untuk media online, jangan terlalu panjang. Maksimal 10-12 paragraf.
Akhirnya saya memutuskan untuk membagi tulisan saya itu ke beberapa bagian. Berhubung, perlu waktu juga untuk membagi-baginya, walhasil saya putuskan untuk melakukannya setelah solat Jumat. Insyaallah.
Ah, sungguh terimakasih Allah, terimakasih semesta atas nikmat waktu yang begitu luang ini untuk saya. Hingga saya bisa membuat catatan-catatan untuk dokumentasi dan pelajaran hidup saya. Terimakasih Pencipta HP, internet, kopi, rokok.
Terimakasih juga diri saya, otak, jari jemari, dan semua yang ada dalam diri ini. Terimakasih.
Allahu a'lam bisshowab
Sawangan Baru, menjelang solat Jumat pada 07012022.
Komentar
Posting Komentar