Mengenal diri agar Mengetahui Allah lewat Sastera dan Kesusasteraan (bag. 6)
Kata dan Kata-kata
Nizami Ganzavi dalam Mahzan Al-Asrar (Perbendaharaan rahasia-rahasia) menggambarkan kata sebagai hasil ciptaan yang paling awal;
"Sesaat kalam bergerak pertama kali,
Ditulisnya huruf kata yang pertama.
Ketika tirai penutup tempat rahasia terbuka
Penampilan sulung diberi kepada kata"
Selanjutnya Nizami menyatakan kata sebagai perwujudan Ilmu Tuhab pada dunia;
"Waktu kalan mulai bergerak berulang-alik,
Ia membukakan mata dunia dengan kata.
Kiranya tak ada kata tentang dunia, maka batangsiapa pun tak mendengar tentangnya...."
Kata pun menjadi intipati yang paling dalam sebagai pencipta mikrokosmos-manusia;
"Selagi kata belum merayu dengan sepenuh hati
Jiwa pun belum lagu menyerahkan tubuhnya yang bebas pada tanah liat...
Di dalam kamus 'isyq (cinta) kata ialah jiwa kita,
Kata ialah kata, adapun reruntuh (tubuh) ini kediaman kita"
Kata-Kata Tuhan yang diturunkan pada dunia kecil, manusia, mengandung makna. Dan itu hanya bisa ditangkap dan diterima lewat proses meditatif. Renungan. Dan para penyair sufi dalam karya-karyanya berusaha menyingkap makna-Nya dalam firman-Nya;
"Sang penyair ialah burung bul-bul Kursi Allah,
Apakah insan lain setara dengan mereka?
Menyala dalam api meditasi,
Mereka menjadi seperti malaikat.
Tirai rahasia yang menutup penciptaan kata,
Ialah bayang-bayang tirau kenabian.
Ketika mereka yang akrab dengan Yang Mahakuasa berbari di depan dan di belakang deretan,
Maka para penyair berdiri di belakang, dan para nabi di depan".
Bersambung....
Komentar
Posting Komentar