Strategi kedua Hanzi: Serang kelemahan dan yang berharga
Kulub dan Kia terlibat perdebatan sengit. Soal perbedaan pandangan. Keduanya seperti dua kutub Aki Mobil. Meski satu badan, keduanya tak tak bisa bertemu di satu titik. Salah-salah, bisa meledak. Dan itu menyebabkan mereka tak bertemu dan tidak berkomunikasi selama tujuh menit. Beruntungnya Di menit ke sembilan, mereka kembali berkomunikasi dan sepakat untuk bertemu. Atmosfer panas yang sempat terjadi, buyar.
Kulub menggunakan salah satu strategi Hanzi. "Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao. Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis."
Ya, Kulub menggunakan strategi ini. Ia tahu, banyak hal yang disukai Kia. Dan kesukaan inilah yang diserang oleh Kulub. Perlahan Kia luluh dan mau berdamai. Pun bisa menerima pendapat Kulub perihal siapa saja yang akan diundang dalam pernikahan mereka. Kulub hanya ingin mengundang sahabat dan teman dekat saja, sementara Kia ingin mengundang semua. Akhirnya disepakati, untuk akad nikah, mereka hanya mengundang sahabat dekat saja. Sementara untuk resepsi mereka akan mengundang semua.
Ya, Kulub menyadari hal-hal yang disuka dan disenangi terkadang bisa menjadi tititk lemah seseorang. Selain memang kelemahan-kelemahan lain yang dimiliki seseorang. Dan Kia pun menyadari itu. Ia mengatakan pada Kulub: "Kak, aku salut ama Kakak, bisa cepat bikin aku luluh", ketika mereka dalam perjalanan ke salah satu tempat wisata air terjun di Bogor.
Mendengar itu, Kulub hanya senyum sambil terus nyetir. Ia pun menjelaskan tentang strategi Hanzi dalam peperangan. "Berarti aku musuh Kakak, dong," timpal Kia lalu menunjukkan muka pura-pura cemberut. Tentu saja Kulub mengeluarkan jurus lain, menegaskan tentang perbedaan yang fitrah. Lalu menekankan pentingnya komunikasi dengan tenang yang disertai pikiran dan hati terbuka.
Tiba-tiba Kia berkata: "kak, jangan-jangan strategi yang kakak bilang tadi, dipakai oleh para politisi saat ini?" lalu memberi contoh hoax-hoax yang bertebaran. Kia berpikir itu untuk menyerang psikologis lawan politik. Kulub pun mengamini. Lalu mengatakan tentang masyarakat lah yang sebenarnya tengah diserang. Kelemahan-kelemahan masyarakat lah yang disasar untuk mengarahkan pilihan mereka pada salah satu calon. Misalnya agama.
Agama, salah satu yang ada dan dimiliki masyarakat. Titik inilah yang diserang oleh para (oknum) politisi. Dalil-dalil, Ayat atau hadits tak jarang digunakan untuk mengarahkan pilihan mereka. Tentu saja yang dipelintir sedemikian rupa hingga tercipta emosi keagamaan untuk salah satu calon. Bahwa calon ini memang memperjuangkan agama lah, dan calon itu justeru jauh dari agama.
"Berarti, bisa jadi, agama yang didengung-dengungkan oleh para oknum politisi tersebut menjadi senjata untuk meraih kekuasaan," ucap Kia. Kulub pun menegaskan tentang bumerang. Senjata yang justeru akan kembali ke yang melempar. Senjata makan tuan. Disitulah letak berfungsi atau tidaknya akal. Misalnya, kesadaran dan pengetahuan bahwa agama adalah ajaran moral. Nah, ketika ada informasi-informasi propaganda terkait pilpres yang menggunakan isu agama, lalu melahirkan asumsi bahwa calon presiden yang ini anti agamalah, jauh dari agamalah, dan lah lah yang lain, dan kemudian masyarakat menyebarkan isu itu, justeru disitulah ia telah jauh dari agama. Terlebih ketika langsung menyebar informasi, gambar-gambar, broadcast-broadcast yang menyudutkan salah satu calon presiden tanpa diklarifikasi kebenarannya terlebih dahulu.
"Berarti, sikap kritis masyarakat lah yang diperlukan ya Kak, untuk saat-saat ini. Ketika hoax-hoax bertebaran?"
Kulub hanya menganggukkan kepala. Mereka sampai di Curug Nangka Bogor. Gerimis kecil menyambut mereka ketika keluar mobil. Menambah kemesraan keduanya. Ya, Kia yang menyukai alam lupa akan perdebatan sengit mereka beberapa jam yang lalu.
"Oiya, kak, menurut kakak, pihak mana yang menggunakan isu agama?"
Bersambung...
Sawangan Baru.
Komentar
Posting Komentar